Jumat, 11 Mei 2012

Unidentified Season

Berminggu-minggu hujan turun dengan cukup rapi.
Artinya dia turun seperti sudah punya planning (yup planning Allah SWT)
Sore dia datang, menemaniku setiap pulang kerja.
Malam cuma mendung (walau ga keliatan mendung apa ga)
Pagi seolah mengabarkan hari ini cerah,
tapi sorenya...waw...hujan deras bangeudd.

Aku si selalu menikmati keadaannya.
Cukuplah "Allahumma shoyiban nafi'an".
Semoga berkah, semoga walau deras sederas derasnya mengguyur
tidak menimbulkan bencana.
Malah membawa manfaat.
(Bijak sekali kata-kataku ini :p).

Hujan itu buatku memiliki banyak arti.
Kalau hujan gerimis di pagi hari itu sangat romantis.
Bayanganku tentang itu selalu ada dua manusia yang sedang bersuka-sukaan
sepayung berdua. Dan hanya sosok-sosoknya saja dari belakang yang tampak terlihat. Saling tersenyum,
sang wanita menyandarkan bahunya pada pria di sampingnya. Mereka berdua seperti sedang menatap masa depan yang terang, indah dan gemilang. #lebay.or.id
# :( aku belom pernah sepayung berdua dengan dia..dia..dia yang paling OKE, Oke Hendra, yang ada... semotor berdua ujan-ujanan sampe keminum aer ujan)

Kalau ujannya siang-siang itu artinya ketenangan, damai, peace...
karena orang-orang pengennya di rumah, ga keluar.
Ga pengen basah, pengennya ngebasahin kaki (cuci kaki) terus molorr.
Siang-siang hujan enaknya istirahat. Hari akan jadi berasa lama dan panjang.
Dan pasti di luar juga sepi dari aktivitas.
Kebanyakan orang akan berpikiran sama. Mengakhiri hari berhujan itu dengan tidur siang yang tenang.
Akhirnya dunia aman dan damai sentosa.

Hujan sore, adalah hujan yang paling aku suka.
hujan sore hujan penuh irama.
hujan yang paling ramah, biasanya (analisis pribadi yang ga jelas, weww :p)
Hadirnya menemani manusia-manusia yang rindu kembali pulang ke rumah setelah sibuk bekerja.
Hadirnya juga tidak sendiri. Ada payung warna-warni disana sini.
Ada juga irama kaki-kaki. Tercipta dari decakkan antara sendal jepit dan genangan air.
Antara sepatu boot, pantopel, kets, crocs dan juga nyeker, si kaki telanjang dengan genangan air.
Irama itu hanya aku yang bisa menikmatinya.
Pakaian-pakaian yang serba basah dan kaca-kaca angkot yang berembun.
Warung yang tiba-tiba penuh, warnet, ruko, tukang tambal ban, bank, kantor pos, indomaret,
tukang bakso pinggir jalan. Sesak. Mereka bisa saja mampir karena dari pada pulang berhujan-hujan.
Atau...hanya sekedar numpang berteduh di depan terasnya. Berjejalan dengan yang lain.
Mencoba berbagi atap untuk bereduh #Gue suka banged pemandangan itu.
Belum lagi mereka yang berlari-lari kecil tanpa payung yang mencari tempat berteduh, atau berlari dengan selembar 2 lembar koran mencoba menutupi kepala, dengan selembar daun pisang, dengan plastik-plastik kresek menutupi kepala seperti topi.
Seketika sore yang hujan jadi gegap gempita. Berisiknya suasana hujan sore jadi indah.

Hujan malam-malam...hujan yang menggelisahkan.
Gelisah karena jika turunnya deras, banyak kekhawatiran di sana.
Atap yang bocor, anak-anak bayi yang jadi rewel karena auranya suram.
Gelisah banget tak menentu, bagi daerahnya yang rawan banjir.
Gelisah resah, malam yang dingin berasa gerah, takut longsor bagi yang daerahnya rawan longsor.
Hujan deras malam-malam membuat malam makin mencekam.
Membuat jiwa-jiwa makin gelisah hatinya. Membuat banyak mata susah berpejam.
Dan berakhir dengan subuh yang kesiangan. Pasalnya mata baru bisa terpejam di last minute menjelang subuh. Di saat hujan tinggal sisa-sisanya.

Hujan gerimis...
Gerimislah hujan yang menurutku hujan yang menyeramkan dan misterius.
Turun rintik-rintik tanpa suara. Seperti pencuri yang mengendap-endap.
Apakah datang di pagi, siang, sore maupun malam hari tetap bagiku tidak melenakan.
Makna gerimis ambigu... yang lebih banyak aku rasakan ketika gerimis mengundang adalah kesedihan menjamah. Seperti cerita anak balita yang ditinggal ibunya ketika gerimis turun malam-malam.
Atau seperti cerita ibu tua renta sebatangkara yang hidup di jalanan, sedang dijemput maut dalam kesunyian dan kesendirian.Pilu sekali...Hiks...hiks...

Thanks to Allah SWT yg telah menurunkan hujan dengan manfaat yg dibawanya.
Aku akan tetap menyukaimu selalu. Kutunggu kau bersama dia didepan jendela setiap sore.
Di bulan Agustus sampai April... kutunggu sampai aku tak sanggup menatap dunia.
Kutunggu... kau datang nanti sore... :)