Senin, 23 Januari 2023

 

PERGOLAKAN DALAM MENGGALI MISI HIDUP

Bagi saya menemukan misi hidup sangatlah syulit, ibarat pepatah bagaikan mencari jarum dalam Jerami. Untuk itu selama beberapa hari terakhir saya mencoba menyelami lebih jauh lebih dalam hikmah dari  hidup dan nafas yang telah Allah anugerahi kepada diri ini.

Saya adalah orang yang nyaman ketika bergaul dengan orang yang 1 circle pekerjaan, minat dan hobi, dengan orang yang dunianya tidak terlalu jauh berbeda dengan dunia saya dan dengan orang yang pendidikan di bawah atau setara dengan saya.

Saya adalah orang yang peduli dengan orang lain, suka memikirkan hidup sulitnya orang lain sulit krn masalah pekerjaan, percintaan dan juga finansial. Karena saya senang mendengarkan orang lain bercerita/curhat tentang masalah hidupnya kepada saya, jadi saya terbawa dengan ceritanya hingga kadang saya ikut memikirkannya dan berusaha sekali ingin memberikan solusi walaupun dengan keterbatasan yang saya miliki.

Saya adalah orang yang apabila menginginkan sesuatu harus bisa saya dapatkan, terutama masalah barang berwarna pink dan juga jalan-jalan.

Saya adalah orang yang sangat menikmati ketika saya beres-beres dan bersih-bersih rumah. Membersihkan dan menata ruang ala Marie Kondo adalah kesukaan dan minat saya meskipun mungkin orang lain melihatnya berlebihan karena saya hampir semua punya alat kebersihan dari yang tradisional konvensional tanpa teknologi sampai yang berteknologi. Tidak punya 1 tapi bisa lebih karena rasa penasaran saya ingin membandingkan tingkat keefektifannya .

Saya adalah orang yang sangat enjoy dengan pekerjaan saya yang sekarang. Dimana saya bisa memimpin, mengatur dan mengelola segalanya, membuat dan menciptakan sebuah sistem sehingga saya sangat menantikan hari-hari saya dengan penuh semangat untuk bekerja yang hanya seminggu 2 kali ini 😊.

Saya adalah penyuka kegiatan yang berbau lingkungan, untuk itu saya aktif  menjadi pengurus Bank Sampah Orchid di perumahan tempat saya inggal. 

Dan saya adalah catlover. Saya merawat 7 anak berbulu berkaki 4.

Di atas adalah sekelumit deskripsi saya sebagai seorang Istainah Anggraini. Demi menggali potensi dan menemukan misi hidup, saya mencoba membuat prolog (basa-basi) yang mungkin membuat orang yang membacanya bosan namun bagi saya ini adalah sebuah pengantar dimana saya bisa lebih luwes berpikir, menggali dan menghidupkan misi hidup saya yang sesungguhnya.

Ketika saya memikirkan misi hidup sepanjang hidup saya, yang muncul di kepala adalah Saya ingin membahagiakan suami, orang tua, mertua dan kerluarga terdekat dengan dan atau tanpa buah hati. Saya yakin semua orang termasuk semua orang-orang dalam support system hidup saya sangat mendambakan hadirnya anak dalam kehidupan keluarga kecil saya dan hal tersebut pastinya akan menambah kebahagiaan bagi semuanya tak terkecuali diri saya pribadi. Saya tidak pesimis tapi saya mencoba realistis dimana di umur saya yang tahun ini menginjak kepala 4 saya akan memfokuskan diri dengan memberi rasa bahagia kepada mereka dengan cara selain dari memberikan mereka cucu, keponakan atau sepupu. Mencoba selalu ada dan hadir ketika mereka membutuhkan bantuan merupakan usaha saya membahagiakan mereka yang mungkin selama ini masih banyak kurangnya waktu saya untuk mereka. Kemudian, memberikan perhatian kasih sayang yang tulus khususnya dalam merawat orang tua dan mertua saya yang sudah lanjut usia juga menjadi fokus misi saya.

Selanjutnya misi hidup saya selama 5-10 tahun ke depan adalah terus mendampingi suami dalam karirnya tanpa mengeluh. Berusaha untuk tetap setia, hadir selalu mendampinginya bertugas meskipun ke tempat yang kurang nyaman sekalipun. Karena sebelumnya saya suka pilih-pilih tempat, yang daerahnya bersih, indah dan strategis saya akan dengan senang hati ikut suami, tapi bisa ditebak kalau tempatnya sebaliknya . Selain itu dalam pekerjaan saya ingin mengembangkan klinik di mana saya bekerja dengan membuatnya tetap bertahan dan lebih maju kedepannya dan menjadi pimpinan yang bijaksana dalam mengambil setiap keputusan. Tidak lagi dengan emosi dan pilih kasih karena kedekatan secara personal.

Lalu apakah misi saya dalam setahun ke depan?. Memaafkan seseorang, dapat mengontrol emosi dan menjadi pribadi yang lebih sabar dan ikhlas adalah prioritas saya yang akan jadikan misi hidup saya. Belakangan saya merasa emosi saya sering tidak terkontrol. Tetapi mulai sekarangsaya katakan dengan tegas bahwa saya menerima dengan ikhlas segala perlakuan tidak menyenangkan yang pernah saya alami beberapa tahun yang lalu. Sehingga dengan demikian saya akan lebih mudah mewujudkan misi tersebut. Bismillah wa biidznillah Insya Allah.

And the last setelah beberapa minggu saya mengikuti komunitas Permata Hati ini saya memiliki misi yang mungkin menjadi misi kebanyakan yang lain yaitu menjadi pribadi yang lebih baik, lebih ikhlas dan lebih bahagia dan tentunya bisa bermanfaat dengan menularkannya vibrasi positif ini ke orang lain.

Alhamdulillah lega rasanya, bisa menyelesaikan dan menemukan misi dalam hidup saya. Semoga hidup saya ke depannya menjadi lebih baik dan lebih terarah. Aamiin yaa Allah.

 

#permatahati

#energicintakeluarga

#jurnalhati

#challegepermatahati

#menggalimisihidup