Selasa, 19 Juni 2012

INTEGRITAS dan LOYALITAS

Apaan si integritas?? konon kata mbah Google yang sakti mandragade, integritas adalah bertindak konsisten or sesuai dengan kebijakan organisasi. Alias cucok dengan kode etik profesi, sekalipun dalam keadaan yang sulit must do it. Dengan kata lain, “satu kata satu perbuatan, seiya sekata”. Kurang lebih begono terjemahan bebas ala Istachan :p

Biasanya ni yang dituntut untuk memiliki inegritas tinggi adalah orang-orang yang terikat dimari -------------------> lembaga/instansi/perusahaan/organisasi, catet! hyiuu...
Padahal mah sebenarnya integritas dibutuhkan juga pada setiap diri kita. Dimana saja kita punya peran. Misalnya ni ya... peran kita sebagai anak ya...integritas kita buat orang tua, jadi istri ke suami, jadi murid ke guru, jadi karyawan ke perusahaan, jadi warga ke lingkungan sampe ke yang namanya sebuah negara. Semua dibutuhkan integritas or itu tadi, tindakan yg konsisten untuk sebuah kebijakan di lini-lini tersebut. keluarga, sekolah, lingkungan masyarakat, perusahaan dan negara. Contohnya kawan, dalam sebuah keluarga pasti secara tersirat punya peraturan baku, tata tertib hal yang baik-baik untuk dilakukan dalam keluarga, hak juga kewajiban setiap penghuninya. Ga cuma sampai disitu teman,... dalam lingkungan warga terkecil or RT pasti juga ada peraturan2 yang berlaku mengenai pengurusan surat pindah, ijin numpang nikah, lapor warga baru de el el. Mau contoh dimanapun judulnya tetep sama. Pasti punya peraturan, kebijakan, hak dan kewajiban yang dipegang oleh orang-orang di dalamnya. Dan supaya semua berjalan dengan baik-baik saja dibutuhkan integritas dan loyalitas tadi. Begindang... ^,^v

Beeeuch... bahasannya. Semakin mengulas ini aku seperti orang yang sok tau. Biarlah...biar sama-sama kita belajar.
Tapi istilah ga ribetnya sebenernya integritas ya patuh terhadap ketentuan yang berlaku. Susye bener timbang mo ngomomg begitu. And then satu hal lagi setelahnya jika integritas sudah dinyatakan dalam perbuatan yaitu LOYALITAS.
Kalo yang satu ini ga pake njelimet-njelimet neranginnya, intinya si Setia. Kesetiaaan pada sesuatu dengan rasa cinta, sehingga dengan rasa -loyalitas-nya yang tinggi sesorang merasa ga perlu imbalan berarti dalam melakukan sesuatu itu untuk orang lain/tempat dia meletakan loyalitasnya. MANTAB !!

Bagaimana selanjutnya?
Udah ga usah pake basa basi lagi. Seseorang atau siapapun baiknya tidak saling menuntut untuk meminta  integritasnya tapi masing-masing sajalah untuk berupaya memiliki integritas yang mumpuni. Yakin setelahnya, kita tak akan perlu capek-capek meminta integritas dan loyalitas kepada seseorang karena itu akan menjadi bumerang juga buat kita. Bumerang kebaikan *,^. Eit jangan senang dulu. Tulisan ini belum ending. Buat orang tua, guru, kepala rumah tangga, gubernur, atasan di kantor (termasuk lho :)) dan presiden sekalipun jika tidak menemukan integritas dan loyalitas di luar sana dari mereka yang berada di bawah mereka, maka berkacalah pada sikap dan tindakan anda. Itu baru namanya adil. Siiiip

Kalau mau tau lebih dalemmmmm lagi tentang inegritas, ni oleh-oleh hasil browsing dari mbah Google. Yuk cermati bersama, bercermin bersama...

Indikator Perilaku:
1.      Memahami dan mengenali perilaku sesuai kode etik
  • Mengikuti kode etik profesi dan perusahaan.
  • Jujur dalam menggunakan dan mengelola sumber daya di dalam lingkup atau otoritasnya.
  • Meluangkan waktu untuk memastikan bahwa apa yang dilakukan itu tidak melanggar kode etik.
2.      Melakukan tindakan yang konsisten dengan nilai (values) dan keyakinannya
  • Melakukan tindakan yang konsisten dengan nilai dan keyakinan.
  • Berbicara tentang ketidaketisan meskipun hal itu akan menyakiti kolega atau teman dekat.
  • Jujur dalam berhubungan dengan pelanggan.
3.      Bertindak berdasarkan nilai (values) meskipun sulit untuk melakukan itu
  • Secara terbuka mengakui telah melakukan kesalahan.
  • Berterus terang walaupun dapat merusak hubungan baik.
4.      Bertindak berdasarkan nilai (values) walaupun ada resiko atau biaya yang cukup    besar
  • Mengambil tindakan atas perilaku orang lain yang tidak etis, meskipun ada resiko yang signifikan untuk diri sendiri dan pekerjaan.
  • Bersedia untuk mundur atau menarik produk/jasa karena praktek bisnis yang tidak etis.
  • Menentang orang-orang yang mempunyai kekuasaan demi menegakkan nilai (values).

Dan abis ini ni, abis baca tulisan di atas ni yuk bertindak nyata. Supaya kita lebih bijak. Orang bijak taat pajak #loh-loh gda hubungannya ne sama tulisan ini, wkwkwkwk :D.
Ga selamanya orang yang berada di "bawah" nothing, dan orang yang berada di "atas" something.
Kelak anda bukan hanya disegenin (#karena ga nyaman berada di dekat anda), tapi lebih lebay.com lagi. Ditakuti dan dijauhi.

Wallahualam bishawab.

Let's upgrade ourselves :))

1 komentar: